RENUNGAN HARIAN
Di lihat : 546 kali
Pada zaman kepemimpinan Yosua, bangsa Israel beribadah dan melayani Tuhan dengan setia. Namun, setelah Yosua mati, dan “seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal Tuhan ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel. Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dan mereka beribadah kepada para Baal” (ay. 10-11).
Selama zaman para hakim sampai masa raja-raja, bangsa Israel berulangulang jatuh-bangun dalam hal yang sama, yakni penyembahan berhala. Akar persoalannya, mereka tidak lagi mengenal Tuhan. Generasi setelah Yosua tidak memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan. Bisa jadi, para orangtua tidak lagi mengajarkan firman kepada anak-anak mereka. Kelalaian ini memunculkan generasi yang tidak lagi mengenal Tuhan dan firman-Nya.
Anak yang tidak lagi menghormati orangtua, anak yang tidak lagi menghargai agama, tak lagi menghormati Tuhan, dan apa yang dilakukannya semata-mata membuahkan kejahatan, bukankah kenyataan seperti ini sungguh menyesakkan dada? Apa yang pernah terjadi di Israel ini dapat terulang kapan saja dan di mana saja. Kita, terutama para orangtua, patut merenungkannya dan berintrospeksi. Apakah kita telah memperkenalkan Allah kepada mereka sejak masa kecil dan dengan tekun mengajari mereka berulang-ulang? Apakah kita sungguh-sungguh berupaya untuk mewariskan nilai-nilai kerohanian bagi anak-cucu kita?—SYS
PENGENALAN AKAN TUHAN ADALAH WARISAN TERBAIK
YANG DAPAT KITA BERIKAN KEPADA ANAK-CUCU KITA
Sumber : www.renunganharian.net
17 Aug 2025
PRINSIP DASAR KITA ADALAH PADA KEYAKINAN BAHWA KESELAMATAN DAN HIDUP BERKEMENANGAN HANYA DAPAT DIPEROLEH MELALUI IM...
14 Jun 2017
Kebangkitan Kristus merupakan kebenaran yang sangat penting bahkan menjadi kebenaran yang terpenting dalam iman kri...
13 Jun 2017
Sebelum Yesus naik ke Sorga, Dia berjanji akan mengirimkan Roh Kudus ke atas murid-murid-Nya. Murid-murid akan mene...