Di lihat : 760 kali

MEMBAWA PEDANG
Yohanes 18:10-11 (TB) 10 Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus. 11 Kata Yesus kepada Petrus: "Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?" 

Siapa yg biasanya membawa pedang? Prajurit atau Jawara selalu membawa pedang utk berperang. Nelayan biasanya bawa apa? Petrus seorg nelayan tapi ia membawa pedang. Apakah krn ia mau membela Tuhan sesuai dgn janjinya. Yohanes 13:37 (TB)  Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!"

Atau dia salah sangka dan sok tahu dgn pernyataan Tuhan Yesus dan menafsirkannya secara hurufiah pernyataan Yesus ini. Yohanes 13:37 (TB)  Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!"
Tindakan Petrus memanfaatkan pedang dapat dipahami mengingat pernyataan kesetiaannya itu di dalam Yohanes 13:37. Jika Kristus mau, Ia dpt mengirimkan para malaikat utk menghancurkan penyerang-Nya. (Matius 26:52).
Mengapa Petrus memiliki pedang juga dijelaskan oleh nasihat Kristus dalam Lukas 22:36, 38 (TB) 36 Jawab mereka: "Suatu pun tidak." Kata-Nya kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang. 38 Kata mereka: "Tuhan, ini dua pedang." Jawab-Nya: "Sudah cukup."

Padahal yg dimaksud di sini pedang adalah metafora saja,  pedang melambangkan masa-masa sulit yang akan datang, tetapi tidak dimaksudkan untuk dipakai dalam arti harfiah. Karena itu Yesus menegur. Disebutnya nama penjahat itu oleh Yohanes dan bahwa telinganya terluka merupakan tulisan seorang saksi mata. Malkhus bukan salah satu anggota pasukan pengawal Bait Allah itu. melainkan seorang budak pribadi Imam Besar.

Org Kristen juga sering melakukan kesalahan yg sama dgn yg dilakukan Petrus krn tdk memahami perkataan Tuhan Yesus secara benar dan presisi. Para pembicara Kristen dituntut utk benar-benar belajar kebenaran Firman Tuhan, merenungkannya siang dan malam serta memperkarakannya sungguh-sungguh spy jangan salah persepsi yg pada akhirnya menyesatkan org lain. (CS)