Di lihat : 443 kali

UNTUNG SENDIRI
1 Korintus 10:24 (TB)  Jangan seorang pun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain.

1 Korintus 10:24 (FAYH)  Janganlah hanya memikirkan diri sendiri. Pikirkan juga orang lain dan apa yang baik baginya.

Rasul Paulus melarang jemaat di Korintus memikirkan keuntungan buat diri sendiri saja atau egosentris. Orang yang egosentris cepat atau lambat akan menjadi serigala bagi sesamanya. 
Saya mengamati ada penggiat medsos atau media sosial yang menyuarakan kebenaran demi membela kamu minoritas. Padahal ia menghadapi resiko yang cukup besar. Lagi pula apa keuntungannya membela kaum minoritas yang teraniaya? Follower atau subscriber yang bertambah? Tidak juga. Secara materi penggiat media sosial ini tidak mendapatkan upah atau keuntungan. Keuntungannya adalah kebenaran bisa diajarkan dan diperdengarkan. Jika ada suara kebenaran yang direnungkan akan melawan suara sumbang yang menyesatkan. 

Rasul Paulus pernah memperkarakan apa upah atau keuntungan aku memberitakan Injil. Ia  menjawab. 1 Korintus 9:18 (TB)  Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.

Apa yang menyebabkan ia berkata bahwa upahnya adalah: ia boleh memberitakan Injil tanpa upah? Karena ia melakukan atas kehendak Allah dan ia melaksanakan tugas Itu dari Tuhan. 1 Korintus 9:16-17 (TB) 16 Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. 17 Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. 

Mari kita warnai media sosial dengan suara kebenaran karena kebenaran Itu akan memerdekakan kita dari ketakutan, kekuatiran dan kesesatan. (CS)