info
Shalom. Salam sejahtera untuk kita semua. Tuhan Memberkati. Amin.

RENUNGAN HARIAN

Bersifat Seperti Anjing dan Babi

Di lihat : 8866 kali

BERSIFAT SEPERTI ANJING & BABI
Matius 7:6 (TB)  "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."

Matius 7:6 (TSI2)  “Janganlah kamu memberi ajaran yang suci kepada orang-orang yang bersifat seperti anjing. Karena nanti mereka akan berbalik dan menyerangmu. Dan jangan melemparkan hikmat atau pengalaman rohani kepada orang-orang yang bersifat seperti babi. Karena mereka hanya menginjak-injaknya.” 

Barang yang kudus disamakan dengan mutiara. Mutiara adalah benda berharga sejak dahulu kala hingga saat ini. Mutiara dikatagorikan sebagai perhiasan bernilai tinggi sejajar dengan intan, permata dan berlian. Walaupun satu butir saja barang ini sangat bernilai dan berharga tinggi. Berbeda dengan pasir, segenggam pasir tidak begitu bernilai. Tetapi segenggam mutiara, permata dan berlian pasti sangat berharga. Biasanya perhiasan seperti Itu dibeli dan dipakai oleh kalangan atas yang punya uang berlimpah. Mereka dengan mudah membedakan mana mutiara mana pasir atau batu biasa. 

Anjing adalah binatang yang paling setia dan yang paling banyak diperlihara manusia sebagai sahabat sejati. Babi adalah binatang yang memiliki daging yang paling lezat untik dikonsumsi oleh sebagian orang tapi tidak untuk orang Yahudi. Saya sangat suka anjing dan dulu sebelum saya menikah saya punya beberapa anjing peliharaan di rumah. Berbeda dengan isteri saya. Sebelum kami menikah, ia memberi ultimatum bahwa jika menikah dengannya saya tidak boleh memelihara anjing di rumah. Sejak kami menikah tidak ada anjing peliharaan di rumah kami dan saya juga sangat jarang makan daging babi karena isteri saya tidak suka makan daging babi apalagi memasaknya. 

Anjing memang binatang yang setia dan tahu siapa tuannya bahkan ia tahu membedakan suara motor tuannya dan kebiasaan tuannya. Tetapi anjing tidak punya kemampuan menilai seperti manusia. Anjing tidak bisa menilai barang kudus atau barang berharga. Bagi binatang ini mutiara bukanlah barang berharga karena tidak bisa dimakan. Anjing akan memilih tulang ketimbang mutiara jika dua barang tersebut di hadapannya. Berbeda dengan manusia yang adalah gambar dan rupa Allah atau peta dan teladan Allah. Manusia diberi kemampuan untuk menilai sesuatu melebihi binatang manapun termasuk anjing. 
Apa yang kudus dan berharga bagi manusia? Firman Tuhan itu lebih berharga dari perak, emas, permata. (Ams 3:11-15, 8:11, 16:16). Firman Tuhan Itu Hikmat Tuhan yang mampu mendidik dan mengubah manusia menjadi manusia yang  luhur agung dan mulia. Hanya manusia yang luhur, agung dan mulialah yang bernilai di mata Allah. 

Harus kita ingat bahwa: Anjing dan Babi pada zaman itu adalah binatang yang najis. Zaman now beberapa orang masih menggunakan kata "anjing dan Babi" untuk memaki orang lain ketika ia marah.  Anjing dan Babi pada umumnya makan makanan yang kotor. Jadi jika diberikan mutiara akan dimuntahkan. 
Apa yang dimaksud dengan mutiara dan barang yang kudus? Ini pasti sesuatu yang sangat bernilai tinggi. Sesuatu yang berharga itu yang akan membuat orang percaya bernilai di mata Allah. Hanya orang yang mempunyai kodrat ilahi saja yang bernilai di mata-Nya. Kodrat ilahi adalah sesuatu yang luhur agung dan mulia.

Peristiwa atau kejadian yang kita alami bisa menjadi pelajaran berharga karena itu akan membentuk karakter kita. Itulah juga mutiara. Tuhan tidak akan melemparkan mutiara kepada sembarang orang. Hanya kepada mereka yang mengasihi Tuhan saja, Tuhan izinkan segala perkara terjadi sehingga mendatangkan kebaikan. (Roma 8:28). 
Sebaik-baiknya dan sepandai-pandainya anjing, ia tidak akan mampu membedakan Firman yang kudus. Jika manusia mengabaikan Firman Tuhan yang adalah kudus dan berharga maka nasibnya seperti anjing yang hanya bisa menjilati borok. (Lukas 16:21). 
Orang percaya yang sungguh-sungguh pasti dapat mengecap manisnya Firman Tuhan, yang lebih manis dari pada madu. (Mazmur 19:11,119:103). 
Salah satu gejala orang yang terkena virus covid-19 adalah tidak mampu merasakan sesuatu. Inderanya terganggu oleh virus sehingga tidak bisa mengecap rasa: manis, pahit, asin dan asem.  Jangan sampai nurani kita rusak sehingga tidak bisa merasakan manis dan indahnya Firman Tuhan. Dapatkah Anda mengecap manisnya Firman Tuhan? (CS).

Ditulis oleh: Pdt. Cecep Soeparman M.Th

Staf Pastoral di GBI FILEMON

RELATED SERMON

17 Aug 2025

I'm A Hero

PRINSIP DASAR KITA ADALAH PADA KEYAKINAN BAHWA KESELAMATAN DAN HIDUP BERKEMENANGAN HANYA DAPAT DIPEROLEH MELALUI IM...

14 Jun 2017

YESUS BANGKIT DAN HIDUP

Kebangkitan Kristus merupakan kebenaran yang sangat penting bahkan menjadi kebenaran yang terpenting dalam iman kri...

13 Jun 2017

ROH KUDUS YANG MEMBERDAYAKAN

Sebelum Yesus naik ke Sorga, Dia berjanji akan mengirimkan Roh Kudus ke atas murid-murid-Nya. Murid-murid akan mene...

Filemon On Air
RAKER SEMESTER 1 26 JULI 2025 PENGURUS FILEMON FAMILY CHURCH (GBI FILEMON)