Di lihat : 448 kali

MASA KEBODOHAN
2 Samuel 11:4-5 (TB) 4 Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya. 5 Lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud, demikian: "Aku mengandung." 

Ketika raja Daud berzinah dengan Batsyeba isteri Uria prajuritnya, ia sudah mempunyai 6 orang isteri (2 Sam 3:2-5). Belum ditambah lagi ia mengambil  beberapa gundik dan beberapa isteri lagi. (2 Sam 5:13). Jadi Daud seharusnya tidak punya alasan untuk selingkuh atau berzinah. Lagi pula dia bisa minta "baik-baik" kepada Uria suami Batsyeba. Uria mungkin tidak bisa menolak permintaan tuannya yang sangat dihormatinya Itu. 
Di saat keadaan yang sangat nyaman itulah justru Daud melakukan dosa yang menghina Tuhan. (2 Sam 12:9). Apa yang dilakukan Daud itu jahat di mata Allah (2 Sam 11:27, 5:9). Mengapa sang raja besar bisa jatuh ke dalam dosa yang begitu nista? 
Daud saat Itu berada dalam masa kebodohan atau waktu jahiliah. 1 Petrus 1:14 (TL)  Sebagaimana anak-anak yang taat, janganlah kamu merupakan kehidupanmu menurut hawa nafsumu yang dahulu itu, tatkala kamu di dalam masa jahiliat.
Masa kebodohan sama dengan masa di mana kita belum mengenal Allah dengan benar. 1 Petrus 1:14 (BIMK)  Taatlah kepada Allah, dan janganlah hidup menurut keinginanmu yang dahulu, pada waktu kalian masih belum mengenal Allah.
Dengan penjelasan di atas maka sangat bodoh dan tidak berdasar Daud melakukan dosa perzinahan itu. Itulah masa kebodohan ketika seseorang dikuasai hawa nafsu. Orang yang dikuasai hawa nafsu sukar untuk lepas dari cengkeramannya kecuali kita diperlengkapi dengan pengetahuan dan kesadaran bahwa dosa Itu menghina Tuhan dan mendatangkan murka Allah. 
Supaya kita tidak dikuasai hawa nafsu pikiran kita harus diperlengkapi dengan Terang Firman Tuhan dan kita harus hidup dalam kewaspadaan penuh. 1 Petrus 1:13 (TB)  Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus. (CS)