Di lihat : 197 kali

MENJADI ORANG YANG BERBUDI
Mazmur 90:12 (TB)  Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. 
Mazmur 90:12 (BIMK)  Sadarkanlah kami akan singkatnya hidup ini supaya kami menjadi orang yang berbudi.

Kita harus menghayati betapa singkatnya hidup kita. Hidup kita selain singkat juga ada batasnya (expired date). Untuk Itu kita harus belajar memperhitungkannya. Kehidupan kita yang sesungguhnya adalah di kekekalan bukan di bumi ini karena kita ini makhluk kekal. (Pkh 3:11). Hanya orang yang bisa menghayati bahwa dirinya adalah makhluk kekal yang akan mengalami keindahan waktu Tuhan. 

Mengapa kita harus menghitung hari hidup kita? Karena hari hidup kita ada batasnya 70 atau 80 tahun. (Maz 90:10). Sesuatu yang terbatas harus diukur atau dihitung. Kecuali tidak terbatas misalnya: udara yang kita hidup yang Tuhan sediakan tidak dibatasi. Kita bisa menghirupnya tanpa takut habis. Tetapi oksigen di ICU yang persediaanya terbatas harus kita hitung karena ada harganya. 

Belajar berhitung yang paling dasar adalah tambah kurang dan bagi kali. Dalam kehidupan ini ada yang perlu kita kurangi dan tambahkan. 
Apa yang harus kita kurangi dan tambahkan lalu bagi dan kalikan?
Kurangi dosa atau kesalahan kita sampai tidak ada lagi dosa di dalam diri kita sama sekali. Kurangi atau hilangkan keributan yang suka kita buat  di komunitas kita. Tambahkan dan tingkatkan perbuatan baik kita terhadap sesama. Bagikan kesaksian hidup kita yang menguatkan orang lain. Share kebenaran Firman Tuhan yang kita dapatkan kepada keluarga, teman dan orang lain yang kita kenal.
Kita juga harus melipatgandakan potensi, talenta dan karunia yang ada di dalam diri kita sehingga bermanfaat bagi orang lain. 2 Timotius 1:6 (TB)  Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. 2 Timotius 1:6 (TSI2)  Oleh karena itu saya mau mengingatkan kamu supaya terus memanfaatkan dan meningkatkan kemampuan rohani yang diberikan Allah kepadamu pada saat saya meletakkan tangan saya atasmu. Kemampuan itu seperti api yang tidak dibiarkan padam, tetapi perlu terus dinyalakan.

Lebih dari pada Itu semua kita harus meningkatkan karakter kita supaya semakin serupa dengan Kristus karena ini yang membuat hidup kita berkenan kepada Tuhan. Jika kita lakukan semua Itu maka kita bukan saja akan memiliki hati yang bijaksana tetapi juga menjadi orang yang berbudi luhur. (CS)