RENUNGAN HARIAN
Di lihat : 953 kali
Indahnya memiliki sahabat. Dalam persahabatan, kita bekerja sama dan saling mendukung. Kita saling mengenal secara dekat, saling menghargai, dan saling menyayangi. Sahabat sejati siap hadir baik pada waktu senang maupun susah. Ia siap mendampingi kita dan, jika diperlukan, menawarkan nasihat atau bahkan larangan. Tanpa pamrih tentunya.
Zofar sahabat baik Ayub. Ia mendampingi Ayub bukan hanya kala Ayub bahagia, namun juga saat sahabatnya itu menderita. Zofar berani mengingatkan Ayub untuk merendahkan diri di hadapan Allah yang Mahatinggi karena mengasihi sahabatnya. Ia rindu Ayub mendapat pencerahan dari Allah dan menemukan jalan keluar dari masalah hidupnya. Zofar menasihati Ayub agar menjauhi dosa (ay. 14). Ia juga mengingatkan tentang berkat bagi orang yang tidak hidup berkubang dalam dosa.
Kita acap kali tersinggung ketika seorang teman memberikan nasihat. Namun, bukankah semestinya kita berbahagia karena dikaruniai sahabat yang mau menolong kita? Sahabat dapat menjadi perpanjangan lidah Tuhan untuk menegur, menasihati, menguatkan, menghibur, memberi jalan keluar, atau memperingatkan agar kita tidak terperosok dalam lumpur dosa. Jika ada sahabat yang rela bersusah payah memberikan waktu dan tenaga untuk mengingatkan kita, mendorong kita agar menyediakan hati dan menadahkan tangan tanda berserah dan tunduk pada kedaulatan Tuhan, bersyukurlah. Dengarkan dan praktikkanlah nasihatnya. Niscaya kita akan menemukan jalan keluar dan sukacita baru.—YOE
TUHAN KERAP MENGGUNAKAN SAHABAT KITA UNTUK BERBICARA
KE DALAM HIDUP KITA. SAMBUTLAH MEREKA!
17 Aug 2025
PRINSIP DASAR KITA ADALAH PADA KEYAKINAN BAHWA KESELAMATAN DAN HIDUP BERKEMENANGAN HANYA DAPAT DIPEROLEH MELALUI IM...
14 Jun 2017
Kebangkitan Kristus merupakan kebenaran yang sangat penting bahkan menjadi kebenaran yang terpenting dalam iman kri...
13 Jun 2017
Sebelum Yesus naik ke Sorga, Dia berjanji akan mengirimkan Roh Kudus ke atas murid-murid-Nya. Murid-murid akan mene...