RENUNGAN HARIAN
Di lihat : 680 kali
Jika kita ditanya tentang hewan yang paling perkasa, biasanya orang menjawab singa. Julukan ini tidaklah berlebihan karena singa memiliki tubuh yang kekar, cakar dan gigi yang tajam, dan auman yang menggetarkan. Kondisi ini terbalik 180 derajat jika dibandingkan dengan domba. Domba adalah hewan yang lemah dan tak memiliki mekanisme pertahanan diri untuk bertahan dari serangan musuh.
Uniknya, Raja Daud lebih memilih mengumpamakan dirinya sebagai domba yang tidak berdaya daripada sebagai singa yang kuat. Ia menyebut Tuhan sebagai “Gembalaku” (ay. 1). Padahal, sebagai raja, ia dapat menjalani kehidupan dengan mengandalkan kekuatan dan kemampuan diri seperti seekor singa.
Daud menggambarkan paling tidak enam berkat bagi mereka yang hidup seperti domba yang bergantung pada gembalanya. Mereka tak akan kekurangan (ay. 1), ditempatkan di tempat yang paling baik (ay. 2), tidak akan tersesat karena dituntun pada jalan yang benar (ay. 3), tidak takut bahaya karena disertai gembala mereka (ay. 4), kehidupan mereka terjamin (ay. 5), memiliki hidup yang berlimpah dengan kebaikan dan kemurahan sepanjang umur mereka (ay. 6).
Tidak jarang kita ingin menjalankan hidup berdasarkan kekuatan dan kemampuan kita sendiri, seperti singa. Firman-Nya menggugah kita untuk merendahkan hati dan bergantung pada-Nya, sama seperti domba yang hidupnya bergantung pada sang gembala. Tak usah khawatir, semua yang baik sudah disiapkan oleh Gembala kita jika kita mau menjadi domba-Nya.—HC
BETAPA JAUH BERBEDA ANTARA MENGANDALKAN DIRI SENDIRI
DAN MENGANDALKAN SANG GEMBALA!
sumber : www.renunganharian.net
17 Aug 2025
PRINSIP DASAR KITA ADALAH PADA KEYAKINAN BAHWA KESELAMATAN DAN HIDUP BERKEMENANGAN HANYA DAPAT DIPEROLEH MELALUI IM...
14 Jun 2017
Kebangkitan Kristus merupakan kebenaran yang sangat penting bahkan menjadi kebenaran yang terpenting dalam iman kri...
13 Jun 2017
Sebelum Yesus naik ke Sorga, Dia berjanji akan mengirimkan Roh Kudus ke atas murid-murid-Nya. Murid-murid akan mene...