Di lihat : 11 kali

DEMI INJIL 
1 Korintus 9:13-15 (TB) 13 Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu? 14 Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu. 15 Tetapi aku tidak pernah mempergunakan satu pun dari hak-hak itu. Aku tidak menulis semuanya ini, supaya aku pun diperlakukan juga demikian. Sebab aku lebih suka mati dari pada ...! Sungguh, kemegahanku tidak dapat ditiadakan siapa pun juga! 

Rasul Paulus memahami bahwa seorang pekerja apa pun pekerjaannya patut mendapat upah. Hal ini pernah dikatakannya kepada Timotius anak rohaninya.  1 Timotius 5:18 (TB)  Bukankah Kitab Suci berkata: "Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik," dan lagi "seorang pekerja patut mendapat upahnya." 

Sebenarnya Paulus mengutip perkataan Tuhan Yesus dalam (Matius 10:10, Luk 10:7). Tetapi Paulus tidak mempergunakan haknya itu. Ia tidak mengambil upahnya sebagai pemberita Injil karena baginya dapat memberitakan Injil sudah merupakan upahnya. 1 Korintus 9:18 (TB)  Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.

Seorang pelayan Tuhan tidak boleh terikat dengan uang yang menjadi upahnya. Orang yang masih terikat dengan harta miliknya tidak akan bisa menjadi murid apalagi jadi pemberita Injil yang efektif. 
Seorang pelayan sejati hanya fokus kepada pelayanannya saja sebabTuhan pasti mencukupi kebutuhannya. (CS)