RENUNGAN HARIAN
Di lihat : 781 kali
Kalau kita menjalani hidup ini dalam kebenaran, apakah dengan sendirinya perjalanan akan melenggang? Belum tentu. Kadang-kadang malah terjadi sebaliknya, kita difitnah orang atau digosipkan berbuat hal yang negatif. Bisa jadi kita tidak dapat menerima perlakuan seperti itu, marah, dan terjebak dalam permainan lawan. Lalu, bagaimana sebaiknya kita bersikap?
Kita dapat belajar dari pemazmur. Seandainya ia bersalah dan pantas menerima segala tuduhan musuh, tentu ia tidak pantas mengumandangkan mazmur ini! Itulah sebabnya, ketika Tuhan menegakkan keadilan dan membela dirinya dari para musuh, ia juga berani mengatakan, "Hakimilah aku sesuai dengan keadilan-Mu, ya Tuhan Allahku" (ay. 24). Pemazmur yakin bahwa ia berada di pihak yang benar. Oleh karena itu, ia berani minta diuji oleh Tuhan. Kalau Tuhan sudah mengujinya dan ia terbukti lulus, apalagi yang bisa dikatakan oleh para pemfitnah? Bukankah mulut mereka akan terbungkam?
Ketika kita sedang diperhadapkan oleh fitnahan atau tuduhan keji, tidak perlu khawatir. Sejauh kita benar di hadapan Tuhan, Dia pasti membela kita. Jangan tergesa-gesa membela diri dengan hikmat kita sendiri. Lebih baik berdiam diri, dan tetap hidup dalam kebenaran. Kadang Tuhan mengirimkan orang lain yang akan membela kita. Kejahatan yang dituduhkan oleh musuh kita pun akan terbongkar kepalsuannya. Malah kalau kita terlalu bersemangat membela diri sendiri, kita akan semakin dicurigai memang bersalah dan sedang menutup-nutupi kesalahan.—ENO
ENTAH EMAS ENTAH LOYANG,
HAL ITU DAPAT DIBUKTIKAN DENGAN MEMBAKARNYA
Sumber : www.renunganharian.net
17 Aug 2025
PRINSIP DASAR KITA ADALAH PADA KEYAKINAN BAHWA KESELAMATAN DAN HIDUP BERKEMENANGAN HANYA DAPAT DIPEROLEH MELALUI IM...
14 Jun 2017
Kebangkitan Kristus merupakan kebenaran yang sangat penting bahkan menjadi kebenaran yang terpenting dalam iman kri...
13 Jun 2017
Sebelum Yesus naik ke Sorga, Dia berjanji akan mengirimkan Roh Kudus ke atas murid-murid-Nya. Murid-murid akan mene...