Di lihat : 5602 kali

“dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.” (Efesus 4:24).

      Tema GBI Filemon tahun 2016 adalah “Membangun Manusia Allah yang Berhasil”. Manusia Allah yang dimaksud adalah manusia rohani atau manusia baru di dalam Kristus. Ketika seorang percaya Yesus, ia memiliki benih ilahi sehingga ia bisa menjadi manusia Allah. Manusia Allah memiliki ciri tertentu.

Pertama, ia tahu tujuan hidupnya. Ia tahu Allah menciptakan dirinya untuk melakukan pekerjaan baik (Efesus 2:10).

Kedua, Manusia Allah hidup dalam kebenaran dan kekudusan. Kebenaran bukan hanya sekedar kebenaran tetapi kebenaran yang sesungguhnya yaitu kebenaran Allah yang sejati. Kekudusan bukan saja secara lahiriah tetapi juga batin dan itu tercermin dalam cara berpikir dan bertingkah laku. Ciri yang paling menonjol dari manusia Allah adalah ia senantiasa hidup dalam persekutuan dengan Allah secara pribadi.

Ketiga, Ia senantiasa mengejar hal-hal yang rohani bukan hal-hal yang duniawi seperti kekayaan, popularitas, kedudukan dlsb. Ingat  Isteri Lot, ia adalah contoh manusia yang hatinya terikat dengan harta kekayaan. Ketika Tuhan menyuruh keluarga Lot untuk lari meninggalkan Sodom dan Gomora yang akan dihancurkan, isteri Lot bukan terus berlari melainkan ia menoleh ke belakang, akibatnya ia jadi tiang garam. (Kej 19:26). Tidak demikian dengan manusia Allah, hatinya hanya terikat dengan Allah. Manusia Allah tidak mengejar kekayaan karena kekayaan tidak layak untuk dikejar. 

Jadilah manusia Allah!,  Tuhan Yesus memberkati!

(Sumber: Khotbah Pdt. Philipus Triestanto, Minggu, 3 Januari 2016. Diringkas oleh: Pdt. Cecep Soeparman)

VIDEOS

Pdt. Philipus Triestanto

Pdt. Philipus Triestanto, Gembala Sidang di GBI FILEMON