Di lihat : 4546 kali

Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.  (1 Tim 6:11).

Siapakah "engkau" yang disebut oleh Rasul Paulus sebagai manusia Allah. Surat 1 Timotius ini ditujukan kepada anak rohani dari Rasul Paulus bernama Timotius. Rasul Paulus menyebut Timotius sebagai manusia Allah bukan tanpa alasan. Perhatikan penjelasan Firman Tuhan berikut ini;

Kis 16:1. Paulus datang juga ke Derbe dan ke Listra. Di situ ada seorang murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani. 2. Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium, 3. dan Paulus mau, supaya dia menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia karena orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani.

Manusia Allah diawali dari seorang murid yang dalam proses menjadi sempurna. Murid Kristus atau disciple. Pengikut atau percaya Yesus. Yoh 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; Waktu kita percaya Yesus ada benih ilahi yaitu Firman Allah. 1 Pet 1:23, 1 Yoh 3:9.

Timotius punya reputasi yang baik di kalangan di mana ia tinggal. Manusia Allah harus punya reputasi baik di kalangan tempat ia tinggal.  Ia juga seorang yang melayani, dengan kata lain ia adalah abdi Allah. Abdi Allah adalah sebutan lain dari man of God.

Apa yang dimaksud dengan manusia Allah (man of God). Menurut Lim Ivenina Natasya (penulis Renungan Harian), Manusia Allah adalah orang percaya yang hidup sesuai dengan kehendak Allah. Menurut saya sendiri  Man of God adalah orang percaya yang sedang diproses  menjadi manusia sempurna dengan kodrat ilahi (divine nature).

Apa pesan Rasul Paulus kepada Timotius yang ia sebut sebagai manusia Allah? Paulus meminta kepada Timotius untuk "menjauhi semuanya itu".  Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, (1 Tim 6:11). Supaya bisa membangun manusia Allah, rahasianya ternyata harus menjauhi semuanya itu. Apa yang dimaksud Paulus dengan semuanya itu? Jika kita melihat konteks dekat (close context) adalah ayat sebelumnya. Hal utama yang harus dijauhi adalah ingin kaya atau cinta uang. Karena ada bahaya dari cinta uang.

1 Tim 6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburuh uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Ingin kaya, bhs Ing: Desire to be rich.  Ingin: Yun: Boulomenoi dari kata: Boulomai. Ingg: Desire (Nafsu), Bermaksud dan bekemauan kuat. Cinta uang: Yun: Philarguria, Philar dari kata Phileo artinya berhabat – bukan sekedar teman, Guria artinya uang. Philarguria artinya bersahabat dengan, terikat dengan uang. Cinta uang artinya: keadaan hati yang merasa tidak bahagia jika tidak memiliki uang dalam jumlah tertentu.

Sesuatu yang dijauhi biasanya adalah hal-hal yang berbahaya. Misalnya: Teroris di jalan Thamrin Sarinah baru-baru ini (Kamis 14 Januari 2016). Orang-orang menjauhi area itu sebab area itu berbahaya. Kata Jauhilah Yunani: Pheugo artinya: melarikan diri. Pesan Firman Tuhan di Perjanjian Lama juga menunjukkan hal yang senada. Ams 23:4 Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. Bersusah payah Ibr: Yaga, hence to be exhausted (menyebabkan menjadi tepar, sangat letih dan kehabisan tenaga) Ams 27:24 Karena harta benda tidaklah abadi” Ams 28:20b Orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman.

Ada bahaya ketika kita ingin menjadi kaya (1 Tim 6:9-10): terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburuh uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. Telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Ada pendapat yang mengatakan: Keinginan yang tak henti-hentinya akan kekayaan memberikan peluang untuk terjerumus dalam dosa seksual.

Tuhan Yesus pun melarang muridnya mengumpulkan harta di bumi. Matius 6:19 Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. 20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. 21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada”. 

Yang paling berbahaya adalah keinginan dan keterikatan terhadap Kekayaan merupakan suatu rintangan terhadap keselamatan dan kemuridan.

Matius 19: 16. Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 17. Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." 18. Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, 19. hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." 20. Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" 21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." 22. Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. 23 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobanga jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Orang yang masih terikat dengan percintaan uang tidak dapat bertumbuh sebagai murid Tuhan. Kalau ia tidak bisa bertumbuh berarti tidak bisa dikembalikan ke rancangan semula atau diselamatkan. Orang kaya ini tidak dapat memiliki hidup kekal atau hidup yang berkualitas tinggi karena masih memiliki ikatan dengan kekayan dunia ini. Melepaskan dari segala ikatan adalah syarat mutlak seorang murid.

Lukas 14:33 Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.

Rasul Paulus memberi teladan dengan melepaskan semuanya itu. Filipi 3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,  

Rahasia keberhasilan dalam membangun manusia Allah yang sukses adalah jangan terikat dengan harta. Tuhan Yesus memberkati!

Pdt. Cecep Soeparman

Pdt. Cecep Soeparman, Wakil Gembala di GBI FILEMON