info
Shalom. Salam sejahtera untuk kita semua. Tuhan Memberkati. Amin.

DETAIL SERMON

PERJUANGAN MEMBANGUN MANUSIA ALLAH YANG BERHASIL

Di lihat : 7636 kali

 

  1. PENDAHULUAN

Apa itu manusia Allah? Menurut Gembala Sidang kita dalam khotbahnya sabtu tgl 23 Januari 2016,. manusia Allah adalah manusia yang memiliki hakekat dan karakteristik/sifat Allah di dalam dirinya. Itulah sebabnya manusia Allah mempunyai kekuatan untuk mengerjakan yang baik Yun: Agathos Ergon (Efesus 2:10), Kekuatan untuk menyembah Allah dalam roh dan kebenaran (Yoh 4:23-24), Kekuatan untuk menyelaraskan keinginannya dengan keinginan Allah.  Menurut saya: Man of God adalah orang percaya yang sedang diproses  menjadi manusia sempurna dengan kodrat ilahi (divine nature). Bdg Mat 5:48, 2 Petrus 1:3-4.

 

  1. MANUSIA SEGAMBAR DAN SERUPA DENGAN ALLAH Kej 1:26

Bicara manusia baru kita harus mengacu kepada awal penciptaan manusia. Kej 1:26. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Gambar dan rupa, dalam teks asli Bhs Ibrani adalah “tselem dan Demuth. Tselem artinya gambar yang asli, patung atau model. Sedangkan Demuth artinya copy atau tembusan. Latin: Imago Dei. Pada umumnya tselem Demuth diartikan tunggal (bersinonim), yang dikatakan bahwa manusia diciptakan segambar dengan Allah (Ing: in His own image, Latin: Imago Dei – Similitudo). Segambar dengan Allah diartikan sederhana sebagai “mirip seperti Tuhan sendiri”. Gambar Allah atas manusia inilah yang memberi nilai pada manusia. (The image of God is what makes man). Gambar Allah merupakan sesuatu yang inheren di dalam diri manusia yaitu sesuatu yang tidak dapat dilepaskan dari diri manusia. Itulah sebabnya walaupun manusia sudah jatuh dalam dosa, tidak dinyatakan bahwa gambar Allah itu hilang sama sekali. (Kej 9:6 Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri. Yak 3:9 Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah).

 

Manusia memiliki keberadaan dan kemampuan seperti Allah. Komponen-komponen seperti kecerdasan atau rasio atau intelektual artinya manusia memiliki kemampuan berpikir, berlogika, menganalisis. Perasaan atau emosi yang membuat manusia dapat memiliki rasa sayang, benci, cemburu, marah dlsb. Manusia juga memiliki kehendak (will) yang memampukan untuk bersekutu dengan  Allah.

 

Di taman Eden, sebelum Adam jatuh dalam dosa, ia berpotensi mencapai perkenanan yang dikehendaki oleh Allah yaitu serupa dan segambar dengan Allah secara ideal, tetapi belum sempurna. Manusia Adam harus terus mengembangkan diri untuk menjadi manusia sempurna yaitu man of God. Eden adalah taman perjuangan, dimana manusia harus bergumul melawan pengaruh kuasa jahat. Dalam Kej 3:1-6 menunjukkan bahwa manusia bisa memilih kebenaran atau dusta. Bdg 2 Kor 11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya. Ini proses yang tidak terjadi dalam suatu hari. Kebebasan yang diberikan Allah kepada manusia adalah kebebasan untuk memilih kebenaran yang membuat manusia sempurna dalam perkenanan Tuhan atau bukan kebenaran yang membuat manusia kehilangan kemulaan Allah (tidak lagi berpotensi menjadi sempurna). Kalau Adam memilih taat, maka proses menjadi manusia yang ideal seperti yang dikehendaki oleh Allah tercapai (sempurna ideal).

 

Adam gagal. Selanjutnya Bapa mengutus Putra-Nya sebagai Adam terakhir (1 Kor 15:45). Dalam segala hal Ia disamakan dengan manusia (Ibr 2:17). Ia harus juga mengalami pertumbuhan seperti manusia pada umumnya (Luk 2:52). Sampai akhirnya Ia menjadi sempurna. Setelah sempurna Ia menjadi pokok keselamatan atau penggubah bagi manusia yang taat kepada-Nya (Ibr 5:7-9). Kejatuhan manusia, memberi bukti bahwa manusia adalah mahluk yang bebas dan bertanggung jawab. Yang hilang adalah kemuliaan Allah. Gambar atau rupa Allah Pikiran dan Perasaan serta Kehendak tidak hilang hanya kualitasnya yang tidak lagi sesuai standar Allah. Rom 3:23. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, 24. dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kemuliaan Allah yang hilang dari manusia artinya manusia tidak mampu mencapai standar kesucian Allah, tetapi manusia tidak kehilangan kemuliaan manusia yang terbatas. Manusia masih bisa menjadi manusia yang beradab yang jauh lebih mulia dari hewan. Pengertian ini penting, sebab dalam proses keselamatan gambar Allah yang rusak ini akan dipulihkan kembali (Pemulihan gambar Allah). Adapun maksud serupa dan segambar dengan Allah dapat dijelaskan bahwa komponen yang sama dengan Allah (Pikiran perasaan dan kehendak), unsure kekekalan dan hakekat kerja masih ada dalam diri manusia. Oleh karena dosa, manusia telah menjadi manusia yang kehilangan kemuliaan Allah, artinya gambar Allah telah rusak (Roma 3:23). Gambar Allah yang rusak mengisyaratkan bahwa manusia tidak mampu mencapai kesucian dan kebenaran Allah. Karena jatuh dalam dosa manusia tidak mampu mencapai kesucian Allah. Karakter manusia menjadi rusak, tidak segambar lagi dengan Allah.

 

Kata berdosa dalam teks aslinya adalah hamartano. Kata dasarnya hamartia yang artinya meleset, melukai hati dan hilangnya tanda. Komponen-komponen yang dimiliki manusia tidak lagi digunakan untuk melakukan kehendak Allah yaitu untuk kesenangan dan kepuasan Allah, tetapi untuk menyenangkan dan memuaskan diri sendiri. Ini berarti manusia tidak lagi melayani dan mengabdi kepada Tuhan. Sebab setelah manusia jatuh dalam dosa, ia telah kehilangan kemuliaan Allah, artinya manusia telah kehilangan kesempatan  dan potensi untuk menjadi serupa dan segambar dengan Allah dalam arti ideal. Setelah jatuh dalam dosa manusia tidak mampu melakukan apa yang baik menurut standar ideal. Standar ideal adalah kesempurnaan Allah yaitu melakukan segala seuatu sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah. Sebelum jatuh dalam dosa manusia dimampukan untuk melakukan kehendak Allah dengan sempurna, sehingga manusia dapat sermpurna seperti Bapa di Sorga.

 

Kejatuhan manusia ke dalam dosa membelenggu manusia ke dalam keadaan dimana manusia tidak mampu melakukan kehendak Bapa dan tidak mampu lagi menjadi sempurna seperti Bapanya. Inilah yang dimaksud bahwa manusia telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23).

Kisah Kain membunuh Habel, menunjukkan bahwa sebenarnya Kain masih bisa menghindari pembunuhan itu tapi ia tidak mampu (Kej 4:6-7). Ketidakmampuan manusia melakukan segala sesuatu selalu sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah disebabkan manusia telah terjual di bawah kuasa dosa atau Hukum dosa (Roma 7:23). Manusia dalam penjara kodrat dosa (sinful nature). Manusia tidak akan perna mampu melakukan segala sesuatu tepat seperti yang dikehendaki oleh Allah.

 

Keselamatan dalam Yesus Kristus dimaksudkan agar karakter manusia yang rusak dapat diperbaiki kembali. Inilah proses pemulihan gambar Allah (Latin: Restituio Imaginis Dei). Dalam proses keselamatan Tuhan bukan saja hendak menyelamatkan jiwa dan roh dari neraka, tetapi juga karakter atau watak manusia secara bertahap dan terus menerus untuk kembali serupa dengan diri-Nya. Dan Tuhan Yesus adalah modelnya. Dalam realitas hidup orang percaya bila seseorang memiliki keselamatan, maka akan ditandai dengan perilaku yang terus berubah menuju kesempurnaan seperti Yesus. Keselamatan dalam Kristus mengembalikan fungsi komponen-komponen (Pikiran, perasaan dan kehendak) untuk digunakan sesuai dengan kehendak Allah. 

 

  1. PERJUANGAN MENJADI MANUSIA ALLAH

Jadi, keselamatan adalah usaha untuk menjadi manusia yang memiliki pikiran dan perasaan Kristus. Itulah sebabnya orang percaya disebut sebagai Kristen yang artinya seperti Kristus. To be like Christ. Atau To be like God. Perjuangan melawan dosa atau ketidaktepatan (hamartia). Ketidaktepatan artinya tidak sesuai dengan keinginan Tuhan atau tidak sesuai dengan pikiran dan perasaan Tuhan. Perjuangan melawan ketidaktepatan ini berlatar belakang kenyataan bahwa manusia telah gagal mengerti kehendak Allah dan melakukan kehendak-Nya dengan sempurna. Tuhan Yesuslah yang menggenapinya atau yang dapat melakukannya. Sekarang orang percaya dipanggil untuk memiliki kualitas hidup yang sama seperti Tuhan Yesus. Inilah perjuangan berat tersebut. Perjuangan manusia Allah adalah jangan sampai menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan segala macam kecemaran atau BIS:mengikuti segala hawa nafsu dan Hidup cabul sesuka hati. (Efeus 4:19). Hal ini dimaksudkian agar orang percaya mengambil bagian dalam kekudusan-Nya (Ibr 12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya) atau sama dengan mengambil bagian dalam kodrat ilahi (2 Pet 1:4. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.) Ini yang disebut berjuang masuk ke jalan yang sempit (Lukas 12:23-24). Perjuangan melawan kodrat dosa (sinful nature) yang sudah melekat dalam dirinya dan kemungkinan dosa yang masih bisa dilakukan di waktu mendatang.  Keberhasilan lolos dari kodrat dosa ini membuat seseorang menjadi manusia Allah (man of God). Perjuangan untuk menjadi man of God seperti yang diteladankan oleh Tuhan Yesus Kristus adalah perjuangan yang berat yang harus mengerahkan segenap hidup ini.

 

Dalam Filipi 2:12, orang percaya harus mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar. Dengan takut dan gentar menunjukkan pergumulan yang tidak ringan. Bila direlasikan dengan ayat sebelumnya (Filipi 2:5-7). Tuhan menghendaki agar orang percaya memiliki pikiran dan perasaan Kristus (Yun: Phroneo). Tuhan Yesus Kristuslah model manusia yang diinginkan oleh Bapa sbg Man of God atau Son of God.  Jadi, keselamatan adalah usaha untuk menjadi manusia yang memiliki pikiran dan perasaan Kristus. Itulah sebabnya orang percaya disebut sebagai Kristen yang artinya seperti Kristus. Dalam Ibrani 12:4 tertulis bahwa dalam perjuangan tersebut harus sampai mencucurkan darah. Perjuangan ini dianalogikan sebagai perjuangan Tuhan Yesus dalam menyelesaikan tugas ke-Mesiasan-Nya (Ibr 12:2-3).

 

Nasihat ini (Ibr 12:2-3) menunjukkan bahwa kalau Tuhan Yesus sudah bergumul begitu berat untuk manusia agar bisa dibebaskan dari kuasa dosa.Orang percaya harus mengimbangin perjuangan Tuhan Yesus tersebut dengan perjuangan yang keras agar sungguh-sungguh bisa dimerdekakan dari dosa, artinya agar dosa tidak lagi berkuasa atas kehidupan ini.

 

Tuhan Yesus sudah menyelesaikan bagian-Nya; tugas yang diberikan Bapa kepada-Nya yaitu tugas penyelamatan. Orang percaya memenuhi bagiannya yaitu menyambut keselamatan yang Dia sediakan tersebut  dengan perjuangan pula menjadi man of God.

 

Pdt. Cecep Soeparman

Pdt. Cecep Soeparman, Wakil Gembala di GBI FILEMON

RELATED SERMON

14 Jun 2017

YESUS BANGKIT DAN HIDUP

Kebangkitan Kristus merupakan kebenaran yang sangat penting bahkan menjadi kebenaran yang terpenting dalam iman kri...

13 Jun 2017

ROH KUDUS YANG MEMBERDAYAKAN

Sebelum Yesus naik ke Sorga, Dia berjanji akan mengirimkan Roh Kudus ke atas murid-murid-Nya. Murid-murid akan mene...

12 May 2017

Hamba Tuhan yg Bukan Hamba Uang

Paulus menjadi teladan bagi semua hamba Tuhan (pendeta dan sejenisnya serta semua org percaya). Ia tdk pernah mengi...

Filemon On Air
GBI FILEMON 2018