DETAIL SERMON
Di lihat : 2772 kali
KEKUATAN MANUSIA ALLAH
“dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.” (Efesus 4:24).
Ketika manusia jatuh dalam dosa, maka manusia kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23). Manusia tidak memiliki potensi untuk menjadi serupa dan segambar dengan Allah. Untuk itulah perlu penebusan di dalam Kristus Yesus (Roma 3:24), sehingga kemuliaan Allah yang hilang dikembalikan kepada manusia. Kini orang percaya yang sudah menerima penebusan dalam Kristus, dikembalikan kepada rancangan Allah semula yaitu menjadi serupa dan segambar dengan Allah. Dengan demikian di dalam manusia Allah memiliki potensi atau kekuatan:
Pertama, kekuatan untuk mengerjakan yang baik (Efesus 2:10). Mengerjakan perbuatan baik menurut standar Allah bukan standar manusia pada umumnya. Apa yang baik, yang berkenan dan yang sempurna (Roma 12:2). Iman perlu dibuktikan dengan perbuatan baik kalau tidak, iman akan sia-sia alias kosong (Yak 2:18-22).
Kedua, kekuatan untuk menyembah Allah dalam roh dan kebenaran (Yoh 4:23-24). Hanya manusia yang dapat berkoneksitas dengan Allah sedangkan binatang tidak bisa karena binatang tidak punya roh. Itulah sebabnya manusia bisa mempersembahkan tubuhya untuk dipakai menjadi senjata-senjata kebenaran. (Roma 6:13).
Ketiga, kekuatan untuk menyelaraskan kehendaknya dengan kehendak Allah. Ketika kehendak kita difokuskan pada perkara-perkara yang di atas (Kol 3:1-3), kita dapat menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak Allah. Di Perjanjian Lama, ada Abraham sebagai contoh umat Allah yang mau menyelaraskan kehendaknya kepada kehendak Allah. Ketika Allah meminta Ishak anak tunggalnya yang sangat dikasihinya untuk dipersembahkan sebagai korban bakaran, Abraham dengan rela melakukannya. (Kej 22:1- dst, dan Yak 2:21). Itulah sebabnya Abraham disebut sebagai sahabat Allah (Yak 2:23). Di Perjanjian Baru, Tuhan Yesus pun menyerahkan diri-Nya kepada kehendak Bapa-Nya, Ia berkata kepada Bapa-Nya: “jangan apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki” (Mark 14:36). Bagaimana dengan kita? Apakah kita mau menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak Allah sepenuhnya?. Jadilah manusia Allah yang memiliki kekuatan! Tuhan Yesus memberkati! (Sumber: Khotbah Pdt. Philipus Triestanto, Minggu, 7 Februari 2016.)
14 Jun 2017
Kebangkitan Kristus merupakan kebenaran yang sangat penting bahkan menjadi kebenaran yang terpenting dalam iman kri...
13 Jun 2017
Sebelum Yesus naik ke Sorga, Dia berjanji akan mengirimkan Roh Kudus ke atas murid-murid-Nya. Murid-murid akan mene...
12 May 2017
Paulus menjadi teladan bagi semua hamba Tuhan (pendeta dan sejenisnya serta semua org percaya). Ia tdk pernah mengi...