Di lihat : 5252 kali

KETEKUNAN MANUSIA ALLAH

“Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya” (Kolose 1:23).

      Setelah seseorang diselamatkan, apa yang ia harus lakukan sementara berada di dunia ini? Ia harus mengerjakan keselamatannya dengan tekun. Ia harus bertekun dalam iman-nya. Apa yang menjadi target orang percaya yang ia harus kerjakan dengan tekun.  Target hidup sebagai manusia Allah adalah hidup kudus tidak bercacat cela dihadapan-Nya (Kolose 1:22). Target ini tidak mudah. Itu harus dilakukan dengan tekun. Hidup tidak bercacat cela di hadapan Allah perlu perjuangan. Hal ini sama dengan berusaha untuk menjadi sempurna seperti Bapa di Sorga (Matius 5:48). Kata “bertekun”, dari kata Yunani: epimeno artinya tetap tinggal, terus menerus melakukan. Kata ini disejajarkan dengan tetap teguh artinya tetap ada di dalam fondasi yang kuat sehingga tidak bergeser sedikit pun. Dengan kata lain bertekun dalam iman artinya terus menerus melakukan kebaikan untuk mencapai kesempurnaan seperti Bapa di Sorga meskipun ada hal yang berusaha untuk menggeser dan menggoncangkannya. Kita dapat katakan bertekun dalam iman sama juga dengan bertekun dalam berbuat baik., dimana bertekun dalam iman dan bertekun dalam berbuat baik akan berakhir kepada hidup yang kekal (Roma 2:7). Itulah sebabnya iman tanpa perbuatan baik adalah mati. (Yakobus 2:17). Iman bekerja sama dengan perbuatan-pebuatan baik dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. (Yak 2:22). Dengan demikian manusia Allah tidak akan jemu-jemu untuk berbuat baik. (Galatia 6:9). Bertekunlah dalam iman dan dalam berbuat baik.

Pdt. Philipus Triestanto

Pdt. Philipus Triestanto, Gembala Sidang di GBI FILEMON